http://catatan-solitaire.blogspot.com/

Kala Sendiri Menjadi Begitu Berarti
 
 
 
 

OUR STORY



Room Solitaire dianggap lahir tanggal 14 juli 2004, meski kenyataannya sudah ada sejak Februari 2004. Arti solitaire = kesepian = menyendiri, sendirian. Kata ini diilhami dari lagu Solitaire (Carpenter). Kesepian disini dalam arti yang luas dan positip. Kesepian yang bermakna kekurangan kita dalam segala hal, yang pada akhirnya membawa kita pada adanya kenyataan dan kesadaran ada sesuatu yang Maha Sempurna mengatur kehidupan ini, sehingga nantinya akan berpengaruh positip dalam berpikir, merasa, mengucapkan dan bertindak dalam kenyaan kehidupan kita sehari-hari. Juga dapat diartikan agar kita tidak merasa sendirian setelah memasuki room YM. We Are The World, kebersamaan kita tanpa batas geografis, gender, religious, usia, suku bangsa, pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya.
MALIOBORO,14juli 2004


YUDHISTIRA147

 

Inspired SONG



There was a man
a lonely man
Who lost his love
through his indifference

A heart that cared
that went unshared
Until it died
within his silence

And solitaire's the only game in town
And every road that takes him takes him down
And by himself it's easy to pretend
he'll never love again

And keeping to himself he plays the game
Without her love it always ends the same
While life goes on around him everywhere
He's playing solitaire



A little hope
goes up in smoke
Just how it goes,
goes without saying
There was a man

A lonely man
Who would command
the hand he's playing

Play Music : Solitaire by Carpenter

 

Image & Link

 
 
 

Tuesday, October 31
[joke] the other side of java
Yang Lain tentang Jawa
JUDUL-JUDUL FILM NGETOP (IN JAVANESE)
Enemy at the Gates -- Musuhe Wis Tekan Gapuro
Die Hard -- Matine Angel
Die Hard II -- Matine Angel Tenan
Die Hard III With A Vengeance -- Kowe Kok Ra Mati2 To?
Bad Boys -- Bocah-bocah Elek
Lost in Space -- Ilang Neng Awang-awang
X-Men -- Wong Lanang Saru
X-Men 2 -- Wong Lanang Saru Banget
Cheaper by the Dozen -- Tuku Selusin Luwih Murah
Paycheck -- Kasbon
Independence Day -- Pitulasan
The Day After Tomorrow -- Sesuke
Die Another Day -- Modare Ojo Saiki
There is Something About Marry -- Meri Ono Apa-apane
Silence of the Lamb -- Wedhuse Mutung
All The Pretty Horses -- Jarane Ayu2
Planet of the Apes -- Planete Wong Apes
Gone in Sixty Second -- Minggat Sakcepete
Original Sin -- Dosa Tenanan
The Abyss -- Entek-entekan
Seabiscuit -- Klethikan Neng Laut
Terminator -- Terminal Montor
How To Lose A Guy in 10 Days -- Piye Carane Megat Lanangan mung 10 Dino
Lord Of The Ring -- Pedagang Akik...
Deep Impact -- Ngantem Njero
Million Dollar Baby -- Babi Regone Sayuto
Blackhawk Down -- Manuk Ireng Kenek Bedhil
Saving Private Ryan -- Ngelesi Privat Mas Ryan (pancene goblog tenan opo?)


hihi.. norak banget yah,kalo gak ngerti nanya ama yang ngerti yah



A RTI NAMA PRIA JAWA

Dibalik nama-nama pria Jawa sesungguhnya ada harapan tertentu dari orangtuanya, agar anaknya kelak bisa sesuai yg diharapkan.

Contohnya:

Pandai menanam bunga, diberi nama Rosman.

Pandai memperbaiki mobil, diberi nama Karman.

Pandai main golf, Parman.

Pandai dalam korespondensi, Suratman.

Gagah perkasa, Suparman.

Kuat dalam berjalan, Wakiman.

Berani bertanya, Asman.

Ahli membuat kue, Paiman.

Pandai berdagang, Saliman.

Pandai melukis, Saniman.

Agar jadi orang kaya, Sugiman.

Agar besar nanti padai cari muka, Yasman

Suka begituan, Pakman

Suka makan toge goreng, Togiman

Selalu ketagihan, Tuman

Suka telanjang, Nudiman

Selalu sibuk terus, Bisiman

Biar pinter main game ... Giman

Biar bisa sering cuti ... Sutiman

Biar jadi juragan sate ... Satiman

Biar jadi juragan trasi ... Tarsiman

Biar pinter memecahkan problem ... Sukarman

Biar kalau ujian ndak usah mengulang ... Herman

Biar pinter bikin jus ... Yusman

Biar jadi orang yang berwibawa ... Jaiman

Biar jadi pemain musik ... Basman

Biar awet muda ... Boiman

Biar pinter berperang ... Warman

Biar jadi orang Bali ... Nyoman

Biar jadi orang Sunda ... Maman

Biar lincah seperti monyet ... Hanoman

Biar jadi orang Belanda ... Kuman

Biar tetep tinggal di Jogja ... Sleman

Biar jadi tukang sepatu handal ... Soleman

Biar tetep bisa jalan walau ndak pake mesin ...
Delman
nomore soul
posted by imelda @ 9:25 AM   0 comments
Tuesday, October 24
##Selamat Hari raya##
Tak terasa bulan puasa sudah berlalu. Lebaran sudah diambang pintu. Dan berapa jam lagi kita akan merayakan hari yang mulia dan bahagia itu. Semua orang saling bermaaf-maafan dengan hati yang tulus. Air mata bahagia menetes di mana-mana. Semua dendam dan marah, lenyap tak berbekas bagai pasir dihembus angin, dihari yang syahdu ini. Semua sibuk beramah-tamah dengan handai tolan. Tak ada unek-unek, benci dan dengki lagi. Bahkan yang punya hobby ngerumpi juga, kali ini mulut mereka lebih banyak dipakai untuk mengunyah makanan yang enak-enak. Sambil mengobral senyum tulus ke siapa saja. Sungguh sebuah hari yang indahnya luar biasa. Kalau saya bisa memilih, maulah rasanya tiap hari terus begini. Damai ada disetiap hati. Damai ada dimana-mana. Damai di bumi.

Saya penganut agama Islam. Meskipun masih belum dapat menjadi seorang muslim yang sholeh dan baik. Tapi saya selalu berusaha berada dijalanNYA. Dan mencoba untuk memberi kasih sayang kepada sesama manusia disekitar saya. Biarpun saya muslim, tapi saya masih percaya dengan hukum karma. Seperti kata pepatah, tangan mencencang bahu memikul. Jadi kalau kita berbuat sesuatu, baik yang positif atau negatif, akibatnya akan kita tanggung juga sendiri.Contoh sederhana, orang kaya yang punya hobby makan enak dan berlebihan, maka segala macam penyakit juga akan datang melanda dirinya. Ada yang bisa korupsi duit banyak sekali, tapi setiap malam dia gelisah terus. Sampai sulit untuk jatuh tertidur. Ini hukum Tuhan namanya. Ada juga orang yang bisa beli mobil mewah dengan duit haram, tapi tak diberi kekuatan untuk menikmatinya. Setiap kali dia pamer mengendarai mobilnya, hatinya selalu gelisah. Dia takut mobilnya digores tutup botol oleh pengamen jalanan. Jadi akhirnya mobil itu cuma disimpan dalam garasinya saja buat pajangan. Ini namanya hukum alam. Kalau yang namanya hukum karma itu lebih dasyhat lagi. kita dihukum 7 kali lebih berat daripada dosa yang pernah kita perbuat. Misalnya kita mencuri uang sejuta dari teman kita, maka pada suatu hari kita akan kemalingan juga uang sebanyak 7 juta. Yang 2 juta untuk mengganti uang yang kita curi dan sisanya buat menghapus dosa kita. Berat juga ya kalau dipikir. Makanya orang Bali itu terkenal sopan dan jujur, karena hukum karma itu sudah menjadi the way of life mereka. Maklum hampir semuanya beragama Hindu disana.

Ada yang membuat saya terpesona dengan kebesaran agama Islam. Di Barat tempat negara orang bule tinggal, semakin banyak juga mesjid berdiri. Termasuk Belanda. Hampir disetiap kota besar ada berapa buah mesjid besar dan kecil. Menurut saya, yang paling bagus di Zaandam. Warnanya putih, megah dan besar sekali. Saya merasa bangga setiap kali melihatnya.Ternyata banyak sekali orang muslim yang tinggal di Belanda dan mereka dapat menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari dengan bebas dan merdeka. Orang Belanda memang ramah dan penuh toleransi, ini yang membuat saya betah tinggal disini. Semua cultur dan agama dapat bersatu, membuat hidup menjadi lebih dinamis dan harmonis.

Any way saya mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427H/2006, bagi seluruh member Solitaire yang beragama Islam. Mohon maaf lahir bathin. Maafkan saya, bila ada perbuatan, kata-kata dan tulisan saya, yang telah menyinggung hati anda. Baik yang disengaja maupun tidak...amin. GBU ...All....Sujiwo.
posted by imelda @ 8:36 AM   0 comments
[Puisi]Bernafas dalam lumpur (jangan sentuh alam ku)
Kiamat kecil yang muncul ber tubi2
seperti seringai iblis berahang gada
menghancurkan sawah sawah kami
menimbuni nyawa nyawa kami
memporak poranda hasil keringat kami
men cabik cabik harapan kami
merampas nyawa nyawa saudara kami

Lalu kami pun harus pergi pula
diperasingan diikat mimpi yang diam
dalam keputus asaan yang hitam
seperti bayangan kematian
haruskan kami pasrah lagi ?

Kenapa kami selalu disalahkan?
kenapa kami yang sekalu harus mengalah?
kenapa kami yang selalu menjadi tumbal?
kenapa kami yang selalu menjadi tanah liat
dibawah sepatu kulit mu?
kenapa kami hanya bisa menelan
air ludah mu yang pahit?
kenapa kami yang harus membayar
semua kesalahan kesalahanmu'
keangkuhan mu
kedurjanaan mu

Berhentilah menyakiti alam kami
berhentilah menggerogoti perut alam kami
berhentilah mengoyak perasaan alam kami
berhentilah mengangkangi kedamaian alam kami
berhentilah mengencingi nya
meludahi nya
memperkosanya
menguliti nya
menghajarnya
menusuk nya
membakarnya
membunuhnya
berhenti.... berhenti. ..berhentiiiiiii iiiiiiiiiiiiiiii iiiiiiii! !!!

Ketika air mata sudah kering, hanya puisi yang bisa kuteriak kan
dan berdoa semoga kau tak tuli !

salam
omie lubis
posted by imelda @ 7:28 AM   0 comments
Monday, October 23
posted by imelda @ 8:28 AM   0 comments
*****Hari Raya******
Assalam alaikum wr wb,
Bagi warga soli yg merayakan idul fitri saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1427 H. Semoga amal ibadah kita diterima Yang Maha Kuasa.
Segala kesalahan dan kehilafan semoga di maafkan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1427
Mohon Maaf Lahir Bathin
Wasalam,
yudhist147
posted by imelda @ 6:34 AM   0 comments
Sunday, October 22
[Renungan Pribadi] CINTA

Ada sebuah kenangan manis yang tak dapat saya lupakan. dan telah menjadi sebuah bagian penting dari semua kenangan manis yang saya miliki dalam masa kanak-kanak saya yang indah. Umur saya belum ada 10 tahun disaat peristiwa itu terjadi. Pada sebuah sore yang cerah, saya sedang santai naik sepeda ( sepeda baru neh) di sebuah jalan yang terletak didekat rumah saya. Sampai dekat persimpangan jalan Anggrek-Bengawan, tiba-tiba saya disalib oleh sebuah motor yang ngebut kencang banget. Saking kagetnya saya belokan sepeda saya kepinggir, gak sempat ngerem lagi, karena tahu-tahu saya sudah masuk kedalam selokan yang terletak dipinggir jalan itu.

Saya meringis kesakitan. Siku saya yang tergores setang sepeda terasa periih sekali. Darah mengalir keluar. Pelan-pelan saya bangkit berdiri, sambil mengangkat sepeda saya yang masuk dalam parit itu. Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang halus dari arah pagar besi yang terletak didekat selokan itu. " Duuh sikumu berdarah Nak, sini masuk dulu, nanti ibu kasih obat merah". Saya lihat ada seorang ibu tua yang memakai kain dan kebaya warna biru, yang wajahnya sudah penuh dengan keriput, sedang berdiri dibalik pagar besi itu, sambil tersenyum sejuk kepada saya. Matanya bersinar tajam sekali.

Tak lama kemudian, siku saya sudah selesai diobati oleh beliau. Setelah minum segelas air jeruk yang disuguhkan oleh pelayan, saya terus minta diri. Tak lupa saya mencium tangannya sambil mengucapkan terimakasih. Dan beliau memegang kepala saya sambil berpesan, "hati-hati dijalan ya, jangan nyungsep masuk solokan lagi".

Dan berapa bulan setelah kejadian itu, saya baru mengetahui lewat Mama , bahwa yang telah menolong saya itu adalah Ibu Inggit Garnasih, yang tinggal di sebuah rumah bercat putih. Waktu itu saya cuma manggut-manggut doang, karena belum tahu siapa beliau itu sesungguhnya. Baru setelah saya duduk di SMA (beliau sudah meninggal waktu itu), dan membaca sebuah buku yang menceritakan riwayat hidup beliau waktu masih muda dulu, >>> nama bukunya : Kuantar kau ke pintu gerbang surga, saya jadi terkagum-kagum dibuatnya. Ternyata beliau adalah seorang figur yang luar biasa sekali. Cinta dan pengorbanan beliau terhadap suaminya ( pres Soekarno) membuat saya terharu sekali.

Buat saya kisah cinta mereka begitu indah sekali. Bagaikan Romeo dan Yuliet. Cinta Inggit kepada suaminya adalah sebuah cinta yang tulus dan penuh pengorbanan. Seorang wanita yang luar biasa, yang tak mungkin lagi ada pada jaman sekarang ini. Apabila Bung Karno api, maka Inggit kayu bakarnya. Inggit menghapus keringatnya ketika Soekarno kelelahan. Menjahit kancing bajunya yang lepas. Dia bisa berperan sebagai istri, ibu dan teman sekaligus. Sampai Soekarno kawin lagi, karena Inggit tak dapat memberinya anak.

Dalam kamus hidup Inggit, hanya ada kata memberi tak ada kata meminta. Dia menjual bedak, meramu jamu dan menjahit kutang untuk nafkah keluarga, sementara Soekarno seperti singa podium yang mengaum dari satu tempat ketempat yang lainnya. Pikirannya hanya tercurah untuk pergerakan dan politik, sedang Inggit yang montang-manting mencari nafkah. Karena dia mencinta karena cinta, tanpa pamrih dan motivasi.


, Suatu malam di jalan Jaksa, kedua pasang mata bertemu, Soekarno berkata 鄭ku cinta padamu・ Inggit tersipu menunduk dalam-dalam sambil mempermainkan ujung kebaya. Itulah cinta yang dibawakan Inggit dengan mesra, tanpa suara tanpa kata-kata, tanpa bahasa. Kejadian yang sangat lazim dan sederhana tetapi merupakan kejadian penting yang terlupakan oleh segenap bangsa.
Inggit menemani Soekarno yang terlunta-lunta di pembuangan. Jauh di Pulau Ende lalu di Bengkulu, Inggit tetap menemani, merupakan batere bagi kehidupan Soekarno yang menderita. Tetapi di ujung masa penjajahan Soekarno berkata pada Inggit, 摘uis, aku akan menikah lagi supaya punya anak seperti orang-orang lain.・br>適alau begitu antarkan saja aku ke Bandung!・jawab Inggit.
典idak begitu, maksudku engkau akan tetap jadi istri utama. Jadi first lady seandainya kita nanti merdeka.・br>典idak, antarkan saja aku ke Bandung.・jawab Inggit lagi.
Akhirnya Soekarno mengantar Inggit ke Bandung. Kembali tinggal di jalan Tjiateul dan Soekarno balik ke Jakarta. Dalam kesepiannya Inggit selalu berdoa bagi kebaikan Soekarno. Inggit kembali menjual bedak, meramu jamu dan menjahit kutang sebagai nafkah.
Dagangannya dititipkan di toko Delima. Inggit tidak mengeluh. tidak menangis. Demikianlah cinta Inggit pada Soekarno. Cinta semata-mata karena cinta. Tidak luka ketika dilukai dan tidak sakit ketika disakiti, tanpa pamrih tanpa motivasi.
Siang itu aku lewat di Jl. Ciateul yang sibuk dan panas, yang sekarang dinamakan Jl Inggit Garnasih. Tampak sebuah rumah lama dicat baru, katanya disitu dulu Inggit tinggal dan akan dijadikan museum. Aku tengok isinya ・kosong melompong. Tak ada yang ditinggalkan oleh Inggit selain satu pelajaran tentang CINTA.

Sujiwo.
posted by imelda @ 8:35 AM   0 comments
Saturday, October 21
[Kisah sejati] LEBARAN
Lebaran adalah hari yg paling menggembirakan bagi anak2 kecil dan para dewasa yg akhirnya selesai juga menunaikan ibadah puasanya, anak2 sudah bangun dipagi buta mengenakan pakaian dan sepatu baru, hidangan dan kue2 lebaran sudah menanti diatas meja2 dan setelah selesai sembahyang ied kerabatpun bertandang bersalaman.. ..
Saya duduk mencangkung masih agak ngantuk diberanda, pakaian baru yg di buat mak berwarna merah berdasi kupu2 putih tak mampu menghalau rasa kantuk dimata saya, anak2 sebaya saya sudah berlompatan dihalaman rumah main lompat tali sambil ter gelak2...tiba2 seperti ditarik sesuatu mata saya yg letih ini ditolehkan kesebuah rumah papan berjarak 10 meter dari rumah saya, rumah tsb tertutup rapat dan gelap, ada 2 wajah kecil di balik hordeng jendela sedang mengintip kesibukan diluar rumah nya, hmm rumah milik keluarga suku tionghoa ini memang dipagar dan selalu tertutup rapat tiap hari, dua putri kecil mereka wiwi dan rina memang jarang bermain dengan kami dan mereka pergi sekolah di yayasan mardiuana (sekolah anak2 katolik dan tionghoa dikota itu).
Saya mencoba tak memperdulikan nya,tetap menekuk lutut menutup mata..tamu2 terus mengalir menyalami mak dan kakak2 saya. mereka seperti tak terganggu oleh pemandangan saya yg duduk ditengah pintu masuk...." omie...bangunlah dan bersihkan mukamu biar cerah, ini hari lebaran seharusnya kamu gak kuyu loyo begitu " hardik mak sambil mengangkat tangan saya
"ngantuk mak.."
"cucilah mukamu biar hilang kantuknya dan makan ketupat dan sayur rebung kesukaan mu..."
dengan malas saya menuju kamar mandi, meraup air dingin mengusapkan nya kemuka...agak segar memang, tapi rasa kantuk belum musnah juga, semalam saya keluar kota lagi bernyanyi utk acara halal bihalal menghibur para pejabat daerah dan baru kembali kerumah jam 1 pagi...
Sambil makan ketupat sayur saya kembali keberanda dan duduk disana, anak2 menghampiri " ayo omie kita main lompat tali....main tak umpet, main gobag...ayo ayo....."
saya agak malas bermain " saya gak main cuman liatin aja deh.." balas saya.
Mata saya tertuju pada hordeng dan dua wajah kecil itu lagi, saya agak heran juga kenapa mereka tak mau keluar dan bermain dengan kami terutama hari lebaran....setelah saya selesai makan ketupat sayapun langsung menghampiri wiwi dan rina yg masih mengintip dengan matanya yg sipit menggemaskan itu...
" hey wi,,,ayo keluar dong main sama kita kan lebaran nih.." ajak saya
wiwi dan rina langsung berlari kebelakang memanggil ibunya " mami..mami.. .." teriaknya
saya cuman angkat bahu dan berbalik, percuma saja mereka gak bakal mau bermain , pikir saya.
lalu saya menoleh kebelakang, eh dua wajah itu nongol lagi dibalik hordeng...saya berhenti dan tersenyum melambaikan tangan...wiwi membalas nya...." ayo wi kesini main sama2.." ajak saya lagi....
rina adiknya yg berbuntut kuncir panjang itu berlari lagi kebelaknag mencari ibuny tetapi wiwi masih berdiri tersenyum kepada saya, saya menghampirinya lagi " buka pintu nya wi..kamu mau kue2 lebaran enggak " tanya saya
"enggak" jawab wiwi malu
ibu nya wiwi muncul, " wiwi sama rina gak bisa main ya...." katanya kepada saya dengan nada seramah mungkin
" kenapa?" tanya saya pengen tau
" mereka gak terbiasa..nanti malah ketakutan"
saya agak bingung juga mendengar hal yg tak masuk akal ini
" kalau gak mau main duduk aja dengan saya dirumah saya " saya terus menawar tak mau nyerah
sang ibu menatap wiwi dan rina seakan minta persetujuan mereka " mau main sama omie ???" tanya nya
kedua anak nya yg cantik ini menyahut cepat " mauuuuuuuu"
Pintu pun terbuka, wiwi dan rina langsung menghambur keluar dan kami duduk bertiga di depan rumah saya, saya ambil beberapa macam kue2 kering yg dibuat mak utk wiwi dan rina, kami menyantapnya dan tak lama kamipun sudah cekikikan ngalor ngidul seperti umum nya anak2 kecil yg suka berceloteh, terutama rina..aduh mulutnya yg mungil tak bisa berhenti bicara....ini pertama kali saya bisa duduk dan bermain dnegan mereka.
mak keluar dan terlihat gembira melihat rina dan wiwi ada dirumah nya " adduhh..tumben nih, enak kue nya nak ?"
wiwi menyahut " enak...."
saya lebih suka kue nenas ini" kata rina
saya mencolek lengan mak ketik amak mencoba utk masuk rumah lagi " mak..undanglah mami nya wiwi utk lebaran, atau kirimlah makanan atau kue..."
mak terdiam sesaat..ada keraguan diwajahnya " dia paling gak akan suka nak "
" ah..kan belum dicoba, mana mak tau"
" kamu mau antarkan makanan kerumah nya ?" tantang mak
"lho kok saya ? mak dong,,itu kan urusan orang tua"
"ah takutnya dia menolak karena dia emang gak suka bergaul dan seperti gak mau diganggu orang nya " kata mak bersepekulasi.
"maaaaakkkk, pergilah kesana, kasian mereka cuman hidup bertiga...lebaran kan buat semua orang...." sikap tak sabaran saya muncul juga dan mak sudah hafal benar.
"biar nanti mak suruh kakakmu utk mengantarkan nya "

Tak lama kakak saya menuju rumah ibunya wiwi dengan beberapa bingkisan lebaran, diketuknya dan ibu wiwi muncul, mereka terlihat bersalaman, saya terus memperhatikan nya, ibu wiwi menerima rantangan makanan yg diberikan kakak saya..lalu kakak wanita saya itu masuk kedalam rumah, 10 menit kemudian mereka berdua keluar dan menuju rumah kami, wiwi dan rina sangat gembira melihat ibunya muncul dan berkumpul bersama di beranda rumah saya.
mak dan ibunya wiwi bercerita panjang lebar tentang kepergiaan suami2 mereka, ayah wiwi menderita penyakit paru2 dan meninggal dan mak bercerita kepergian ayah saya yg diambil pemerintah karena dianggap partai komunis.
Kami sudah bertetangga ber tahun2 tetapi baru hari itulah kami saling mengenal, saya menawarkan wiwi dan rina utk belajar bersama dirumah saya juga bermain bersama, sementara mak dan ibu nya wiwi menjadi dua sahabat yg ngerumpi setiap hari .
Lambat laun wiwi, rina dan ibunya mulai membaur dengan warga dikampung, mereka tak merasa hidup sendirian lagi.
Setiap hari lebaran wiwi, rina dan ibunya membuat janur ketupat, tradisi islam ini menjadi tradisi katholik nya juga, bila hari natal kamipun merayakan nya bersama..
ah betapa indahnya mempunyai kerabat,,,hidup menjadi semarak walau begitu mencekam..

Saya tak bisa hidup tanpa kerabat, walau mereka jauh di mata tetapi selalu bergerak didalam hati.

salam
omie
posted by imelda @ 8:40 AM   0 comments
Friday, October 20
[Renungan] Puisi seorang Kawan
Puisimu mengingatkan saya kepada seorang lelaki tua yg dipanggil Ki Indra ketika saya masih kecil dulu, setiap subuh ki indra membangunkan penduduk desa dengan suara azan nya yg serak dan lemah lalu diteruskan dengan pembacaan ayat2 al qur an, mesjid kecil ini memang terletak tidak jauh dari rumah saya, jadi walau suaranya lamat2 dan parau saya masih bisa mendengarkan nya dengan jelas.

Saya menjadi terbiasa terbangun oleh suara nya, saya paling suka mendengarkan suara orang sedang azan apalagi dipagi buta yg hening, indah sekali, terasa nyaman ditelinga, apalagi bila disuarakan dengan penuh perasaan bukan sekedar meneriak kan isinya.

Setelah azan selesai saya biasanya bangun dan masuk kamar emak saya dan tergoler sebentar disamping nya " masih ngantuk nak ?" tanya mak
saya mendengus, semalam saya baru pulang dari menyanyi diluar kota dan baru diantar pulang jam 1 pagi tadi, jadi saya hanya sempat tidur kurang lebih 4 jam saja, dlm beberapa jam lagi saya harus sudah pergi kesekolah.

Mak bangun untuk menanak air, dlihatnya uang2 kertas berserakan diatas meja makan, saya emang sangat ceroboh, biasanya uang hasil menyanyi saya saya lemparkan dimana saja..mak merapihkan lembaran2 kertas itu dan pergi kedapur.

Suatu hari ketika saya pulang sekolah ada kerumunan orang dijalanan, ada ceceran darah berserakan diaspal..dan tubuh seorang lelaki kurus sudah hancur ber keping2 kepalanya... ketika saya mendekati dan melihat lebih jelas saya pun langsung mual serasa ingin muntah dan ber lari2 kencang kerumah " mak mak....ohh mak cepatlah..ki indra tergilas mobil...."
mak berlari keluar..saya masuk kamar dan men jerit2..tiba2 saya benci dan marah sekali dengan Tuhan...bagiamana KAU biarkan lelaki yg baik hati itu mati secara memilukan seperti itu Tuhan ???? mengapa dia tidak mati diatas tempat tidur yg nyaman?..kenapa ?? kenapa???

Setiap pagi..saya menunggu..menunggu suara parau dan lelah itu membangunkan saya dari mimpi buruk, tapi suara itu tak lagi terdengar... .
suara itu sudah berada di surga berkumandang dalam kesunyian .

Saya sempat memunguti bunga2 melati yg tumbuh dipekarangan , membawanya dengan serantang air kekuburan ki indra...saya hanya anak kecil yg tak mengerti apa2, tapi ini ada melati dan air untuk mu sebagai tanda terimakasih saya yg telah mensyukuri indahnya suara azan mu setiap subuh.

salam
omie

::::::::::::::::::::::::::::::
PUISI SEORANG KAWAN

Burung gereja masih bersenda gurau
Ditempat yang sama seperti kemarin
Terbang sebentar lalu hinggap di dahan
Menikmati indahnya alam

Aku tak tahu apakah engkau masih di surau
Melantunkan Quraan tuk ketenangan batin
Mengisi waktu diheningan
Kala purnama menerangi malam

Tanda biru di keningmu
Bukti pasrah sujudmu
Pada sang pemilikmu
Yang selalu kau sembah

Tak dapat kuukur Iman dan taqwamu
Tapi satu yang kutahu
Ada satu tempat di sisiNya
Menunggu untuk kau isi


Icha Koraag 18/10-2006
Aku ngeblog maka aku terhibur:
http://puisinyaicha .blogspot. com/
posted by imelda @ 8:42 AM   0 comments
Thursday, October 19
[Opini] BUAH
Sampeyan paling suka buah apa ? Kalau saya, duren, jeruk, rambutan sama duku. Tapi kalau pas pulang mudik ke Jawa, giliran salak sama jambu air yang saya sikat. Sekali makan bisa belasan butir masuk ke dalam perut. Dirantau orang yang jauh ini, saya sebetulnya paling males makan buah. Banyak kerjaan. Kudu dikupas, dicuci, terus dipotong kecil-kecil sebelum bleem masuk mulut.
Makanya disini, saya paling suka makan buah pisang, apel sama anggur saja. Pisang tinggal ditarik kulitnya kebawah, dan yang lain tinggal dicuci terus dikremus aja, gak usah di kupas lagi.

Pernah lihat taruna Abri makan pisang ? Wah netjes dan luamaa banget deh. Sampe melongo saya lihatnya. Seperti putri-putri kedaton saja. Kulit pisang di buka selapis demi selapis, sampai persis ditengah batang. Lalu buahnya dimakan sama sendok. Sepotong demi sepotong, kayak orang makan ice cream gitu. Terus dikunyah pelaan sekali. Kata pak sersan yang ngundang saya makan disana, itu caranya melatih mereka jadi orang yang sabar, rapi, dan teliti. Apa iya ya ???.

Ini ada falsafah dari buah-buahan yang pernah saya baca, kalau gak salah ya dimilis Soli juga, isinya berkesan sekali sampai inget terus loh. kalau gak salah isinya begini :

Jadilah jagung, jangan jambu monyet. Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya. Artinya: Jangan suka pamer.

Jadilah pohon pisang. Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati. Artinya: Setialah dalam pernikahan.
Jadilah duren, jangan kedondong. Walaupun luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis. Hmmmm.... beda dengan kedondong, luarnya mulus, rasanya agak asem dan di dalamnya ada biji yang berduri. Artinya: Don't Judge a Book by The Cover, jangan menilai orang dari luarnya saja.

Jadilah bengkoang. Walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya isinya putih bersih. Artinya: Jagalah hati, jangan kau nodai.

Jadilah tandan pete, bukan tandan rambutan. Tandan pete membagi makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang, tidak seperti rambutan, ada yang kecil ada yang gede. Artinya: Selalu adil dalam bersikap.

Jadilah cabe, makin tua makin pedas. Artinya: Makin tua makin bijaksana.

Jadilah manggis. Bisa ditebak isinya dari pantat buahnya. Artinya: Jangan munafik.

Jadilah nangka. Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg memakannya. Artinya: Berikan kesan kepada semua orang (tentunya yg baik).

Jadilah buah dada. Isinya menjadikan anak sehat, kemasannya menjadikan bapak senang. Artinya: Bermanfaat untuk dua generasi.

Kok ndak ada filsafat buah bibir ya? Sujiwo.

Tanggapan Omie:
Buah yg paling saya sukai buah duku wo, apa itu tandanya ? walau dagingnya putih bening manis dan kenyal menggemaskan dilidah..tetapi kalau kegigit bijinya ampuuuuun pahiiiiiit.. ...yuucckk. ...ati2 sma cewe kayak bini salah gigit bisa putus leher kau ! hahahahahahahahaaaa


salam buah simalakama
omie
>>>>Kalau suka buah duku, itu namanya orang yang pinter banget. Yang manis ditelen, yang pahit diludahin keluar...hihihihi. Jadi tahu beresnya aja lah. Misalnya punya resep makanan yang enak, ya suruh orang lain yang praktek bikinnya, Omie sih maunya tinggal ngicipin doang...hihihi. .canda loh. Sujiwo.
posted by imelda @ 8:46 AM   0 comments
Wednesday, October 18
[Renungan]Aku Tidak Lebih Dulu Ke Surga
Buat Warga Solit Yang Sebentar Lagi Merayakan Hari Kemenangan.. .. ada sedikit contekan dari milist sebelahnya Sis Kuya...

Aku tidak tahu dimana berada. Meski sekian banyak manusia berada disekelilingku, namun aku tetap merasa sendiri dan ketakutan. Aku masih bertanya dan terus bertanya, tempat apa ini, dan buat apa semua manusia dikumpulkan. Mungkinkah, ah aku tidak mau mengira-ngira. Rasa takutku makin menjadi-jadi, tatkala seseorang yang tidak pernah kukenal sebelumnya mendekati dan menjawab pertanyaan hatiku. "Inilah yang disebut Padang Mahsyar," suaranya begitu menggetarkan jiwaku. "Bagaimana ia bisa tahu pertanyaanku, " batinku. Aku menggigil, tubuhku terasa lemas, mataku tegang mencari perlindungan dari seseorang yang kukenal.
Kusaksikan langit menghitam, sesaat kemudian bersinar kemilauan. Bersamaan dengan itu, terdengar suara menggema. Aku baru sadar, inilah hari penentuan, hari dimana semua manusia akan menerima keputusan akan balasan dari amalnya selama hidup didunia. Hari ini pula akan ditentukan nasib manusia selanjutnya, surgakah yang akan dinikmati atau adzab neraka yang siap menanti.

Aku semakin takut. Namun ada debar dalam dadaku mengingat amal-amal baikku didunia. Mungkinkah aku tergolong orang-orang yang mendapat kasih-Nya atau jangan-jangan .........

Aku dan semua manusia lainnya masih menunggu keputusan dari Yang menguasai hari pembalasan. Tak lama kemudian, terdengar lagi suara menggema tadi yang mengatakan, bahwa sesaat lagi akan dibacakan daftar manusia-manusia yang akan menemani Rasulullah SAW di surga yang indah. Lagi-lagi dadaku berdebar, ada keyakinan bahwa namaku termasuk dalam daftar itu, mengingat banyaknya infaq yang aku sedekahkan. Terlebih lagi, sewaktu didunia aku dikenal sebagai juru dakwah. "Kalaulah banyak orang yang kudakwahi masuk surga, apalagi aku," pikirku mantap.

Akhirnya, nama-nama itupun mulai disebutkan. Aku masih beranggapan bahwa namaku ada dalam deretan penghuni surga itu, mengingat ibadah-ibadah dan perbuatan-perbuatan baikku. Dalam daftar itu, nama Rasulullah Muhammad SAW sudah pasti tercantum pada urutan teratas, sesuai janji Allah melalui Jibril, bahwa tidak satupun jiwa yang masuk kedalam surga sebelum Muhammad masuk. Setelah itu tersebutlah para Assabiquunal Awwaluun. Kulihat Fatimah Az Zahra dengan senyum manisnya melangkah bahagia sebagai wanita pertama yang ke surga, diikuti para istri-istri dan keluarga rasul lainnya.

Para nabi dan rasul Allah lainnya pun masuk dalam daftar tersebut. Yasir dan Sumayyah berjalan tenang dengan predikat Syahid dan syahidah pertama dalam Islam. Juga para sahabat lainnya, satu persatu para pengikut terdahulu Rasul itu dengan bangga melangkah ke tempat dimana Allah akan membuka tabirnya. Yang aku tahu, salah satu kenikmatan yang akan diterima para penghuni surga adalah melihat wajah Allah. Kusaksikan para sahabat Muhajirin dan Anshor yang tengah bersyukur mendapatkan nikmat tiada terhingga sebagai balasan kesetiaan berjuang bersama Muhammad menegakkan risalah. Setelah itu tersebutlah
para mukminin terdahulu dan para syuhada dalam berbagai perjuangan pembelaan agama Allah.

Sementara itu, dadaku berdegub keras menunggu giliran. Aku terperanjat begitu melihat rombongan anak-anak yatim dengan riang berlari untuk segera menikmati kesegaran telaga kautsar. Beberapa dari mereka tersenyum sambil melambaikan tangannya kepadaku. Sepertinya aku kenal mereka. Ya Allah, mereka anak-anak yatim sebelah rumahku yang tidak pernah kuperhatikan. Anak-anak yang selalu menangis kelaparan dimalam hari sementara sering kubuang sebagian makanan yang tak habis kumakan.

"Subhanallah, itu si Parmin tukang mie dekat kantorku," aku terperangah melihatnya melenggang ke surga. Parmin, pemuda yang tidak pernah lulus SD itu pernah bercerita, bahwa sebagian besar hasil dagangnya ia kririmkan untuk ibu dan biaya sekolah empat adiknya. Parmin yang rajin sholat itu, rela berpuasa berhari-hari asal ibu dan adik-adiknya di kampung tidak kelaparan. Tiba-tiba, orang yang sejak tadi disampingku berkata lagi, "Parmin yang tukang mie itu lebih baik dimata Allah. Ia bekerja untuk kebahagiaan orang lain." Sementara aku, semua hasil keringatku semata untuk keperluanku.

Lalu berturut-turut lewat didepan mataku, mbok Darmi penjual pecel yang kehadirannya selalu kutolak, pengemis yang setiap hari lewat depan rumah dan selalu mendapatkan kata "maaf" dari bibirku dibalik pagar tinggi rumahku. Orang disampingku berbicara lagi seolah menjawab setiap pertanyaanku meski tidak kulontarkan, "Mereka ihklas, tidak sakit hati serta tidak memendam kebencian meski kau tolak."

Masya Allah murid-murid pengajian yang aku bina, mereka mendahuluiku ke surga.
Setelah itu, berbondong-bondong jamaah masjid-masjid tempat biasa aku berceramah. "Mereka belajar kepadamu, lalu mereka amalkan. Sedangkan kau, terlalu banyak berbicara dan sedikit mendengarkan. Padahal, lebih banyak yang bisa dipelajari dengan mendengar dari pada berbicara," jelasnya lagi.

Aku semakin penasaran dan terus menunggu giliranku dipanggil. Seiring dengan itu antrian manusia-manusia dengan wajah ceria, makin panjang. Tapi sejauh ini, belum juga namaku terpanggil. Aku mulai kesal, aku ingin segera bertemu Allah dan berkata, "Ya Allah, didunia aku banyak melakukan ibadah, aku bershodaqoh, banyak membantu orang lain, banyak berdakwah, izinkan aku ke surgaMu."

Orang dengan wajah bersinar disampingku itu hendak berbicara lagi, aku ingin menolaknya. Tetapi, tanganku tak kuasa menahannya untuk berbicara. "Ibadahmu bukan untuk Allah, tapi semata untuk kepentinganmu mendapatkan surga Allah, shodaqohmu sebatas untuk memperjelas status sosial, dibalik bantuanmu tersimpan keinginan mendapatkan penghargaan, dan dakwah yang kau lakukan hanya berbekas untuk orang lain, tidak untukmu," bergetar tubuhku mendengarnya.

Anak-anak yatim, Parmin, mbok Darmi, pengemis tua, murid-murid pengajian, jamaah masjid dan banyak lagi orang-orang yang sering kuanggap tidak lebih baik dariku, mereka lebih dulu ke surga Allah. Padahal, aku sering beranggapan, surga adalah balasan yang pantas untukku atas dakwah yang kulakukan, infaq yang kuberikan, ilmu yang kuajarkan dan perbuatan baik lainnya. Ternyata, aku tidak lebih tunduk dari pada mereka, tidak lebih
ikhlas dalam beramal dari pada mereka, tidak lebih bersih hati dari pada mereka, sehingga aku tidak lebih dulu ke surga dari mereka.

Jam dinding berdentang tiga kali. Aku tersentak bangun dan, astaghfirullah ternyata Allah telah menasihatiku lewat mimpi malam ini.


Salam kompak selalu....

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1427 H MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. *christ_
posted by imelda @ 8:51 AM   0 comments
[Opini] Makan Pasir
INDIA, SABTU--Banyak cara ternyata agar tetap bugar di usia senja. Selain rajin berolah raga dan mengkonsumsi makanan dengan pola makan yang sehat dan teratur boleh jadi menjadi satu dari sekian cara yang trend di lakukan banyak orang.

Tapi tidak rupanya dengan seorang nenek asal India. Ram Riti, nenek berusia 80 tahun itu punya cara sendiri agar badannya tetap bugar dan sehat.
Mau tahu apa? Begini. Kepada Asian News International, Ia mengaku punya kebiasaan mengonsumsi satu kilo pasir setiap harinya untuk menjaga badannya tetap fit dan sehat. Busyeet!

Diakui Ram Rati, pasir telah menjadi bagian yang sangat penting dalam menjaga pola diet untuk kesehariannya. "Aku biasa memakannya sebelum sarapan pagi, makan siang dan minum teh pada siang hari," katanya bangga.
Kebiasaan mengonsumsi pasir, diakui warga Chinhar, Lucknow, India itu, telah berlangsung sejak masih muda. Awalnya hanya sekedar coba-coba, tapi lama kelamaan ia justru merasakan khasiat yang luar biasa.

"Sejak itu saya menjadi ketagihan. Saudara saya sering meminta saya untuk berhenti, tapi itu semua tak berarti. Saya selalu memakannya sekitar satu atau satu setengah kilo perhari," ujarnya.
Untunglah sampai saat ini, Ram Rati masih tetap segar bugar. Bahkan, keanehannya itu tak mendapatkan larangan dari dokter. "Jika tak ada masalah kesehatan, biarkan dia makan. Kami pikir itu cocok demi kesehatannya, " ujar cucu Ram Rati, Chika.


Sumber: ananova
Penulis: Eh

Kalau sampeyan mau coba resep ini, silahkan saja. Siapa tahu umur sampeyan bisa alot sampai 100 tahun Sujiwo.
posted by imelda @ 8:49 AM   0 comments
Tuesday, October 17
[OPINI] The Power of SMS
Di Indonesia salah satu lagu yang saat ini lagi
ngetrend adalah lagunya Loly Amalia yang lirik nya
kuran lebih " Bang sms siapa ini Bang, Bang kok pake
sayang sayang, Bang Hp nya biar aku yang pegang ...
dst " Anak kecil juga udah apal lagu tersebut. Bahkan
banyak orang-orang indonesia yang menjadikan lagu sms
tersebut menjadi lagu dering. Agaknya bukan hanya
karena kepopuleran loly Amalia, pemenang KDI, yang
menyanyikan lagu itu, tapi juga karena isi nya tentang
SMS yang rasanya sudah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat Indonesia, khususnya yang punya handphone.

Di websitenya Wikipedia disebutkan bahwa sms ini mulai
terkenal pada awal bulan February tahun 1985, berarti
11 tahun yang lalu. Salah satu tokoh yang disebut oleh
Wikipedia adalah J. Audestad, salah satu Direktur
Perusahaan GSM Group. Bisnis Indonesia menuliskan
bahwa Sejarah SMS muncul pada Desember 1992. Pesan itu
dikirim dari sebuah PC ke sebuah telepon seluler dalam
jaringan GSM milik operator seluler Vodafone di
Inggris. Menjelang umurnya yang ke 13 tahun, SMS
semakin banyak digunakan oleh pelanggan.(Bisnis
Indonesia, 29/09). Di Indonesia, sekarang ada sekitar
40-an juta pengguna layanan jaringan komunikasi
seluler dan CDMA. Kesemuanya berkomunikasi melalui SMS
(Media Indonesia).

Kalau dulu sms cuma digunakan sebagai sarana
komunikasi antar teman, keluarga, dan patner bisnis.
Saat ini penggunaan sms sudah jauh berkembang pesat.
SMS sudah dijadikan lahan bisnis yang sangat
menguntungkan. Lihat saja mulai dari AFI, Indonesian
Idol, KDI dan bahkan di bulan Ramadhan ini, kontes
kontes keagamaan semacam Grebeg Sahur, Pildacil
(pemilihan Da'i Kecil), pemilihan Daiah, Pemilihan
da'i populer, semua menggunakan SMS.

Lihat juga berbagai tawaran yang diberikan oleh sms,
misalnya kalau kita ketik REG_DIAN SASTRO dan kirim ke
9989, maka kita akan mendapatkan SMS langsung dari
Dian Sastro, dan kita bisa ber SMS langsung kepada
semua artis yang kita inginkan dengan hanya mengetik 4
digit nomer. Trus kalau kita ingin tahu soal Jodoh,
kita juga tinggal SMS ke nomer tertentu. Layanan Do'a
juga bisa lewat SMS. Presiden SBY juga menerima
pengadian lewat SMS. Bahkan teman saya yang
bendaharawan salah satu kampus, bisa mencairkan uang
hanya dengan sms yang dikirim oleh direkturnya sebagai
tanda persetujuan.

Rasanya SMS sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat Indonesia. Pertanyaan berikutnya
adalah apakah SMS selalu berguna bagi masyarakat?
Jawaban nya tentu sangat relatif, kalau itu untuk
memudahkan komunikasi antar teman, keluarga, atau
rekan bisnis, pastilah itu berguna, karena tarifnya
yang murah sehingga orang lebih suka ber SMS dibanding
telphon. Apalagi untuk ber SMS ke luar negeri, pasti
biaya nya jauh lebih murah, dan pesan yang kita
sampaikan juga akan langsung di terimas, as long as,
koneksinya bagus.

Tapi lihat juga berapa banyak korban yang diakibatkan
oleh SMS ini. Misalnya AFI, indonesian Idol atau KDI,
yang pemenangnya dipilih berdasarkan polling SMS
terbanyak. Ini berarti setiap peserta yang ikut AFI,
KDI atau Indonesian Idol mau tidaj mau harus
mendapatkan SMS sebanyak mungkin kalau ingin jadi
juara. Kekesalan dan kekecewaan tiada tara terungkap
dari para peserta yang tidak menjadi juara. Bagaimana
tidak? mereka sudah mati-matian sampai berhutang
segala untuk membeli sebanyak mungkin pulsa dan
mengirimkan nya kepada anak nya yang ikut kontest,
tapi ternyata kalah. Kalau begitu apakah selalu yang
punya banyak uang yang jadi juara? Kalaupun ada
penilain obyektif dari para pemirsa, mungkin jumlahnya
tidak sebanyak SMS yang dikirimkan oleh keluarganya,
hal itu berdasarkan pengakuan salah satu keluarga yang
ikut kontes, tapi kalah.

SMS kini menjadi fenomena yang sangat menarik,
terutama di Indonesia. SMS mempermudah jalinan
komunikasi antar teman, keluarga, maupun patner kerja.
SMS bisa mewujudkan seseorang menjadi terkanal, tapi
sms juga bisa menjerumuskan orang untuk terlilit
kepada hutang dan mendatangkan bencana yang lebih
besar. Smoga artikel ini bermanfaat dan menjadikan
kita lebih mawas dengan TREND nya SMS di tengah-tengah
kehidupan kita.

17 Okt 2006
Neis
posted by imelda @ 8:53 AM   0 comments
Sunday, October 15
[Joke] Jin kemasukan orang
Bukan orang aje yang bisa kemasukan jin, tapi jin juga bisa kemasukan orang loh. Ceritanya gini, ada jin abg, pada suatu malam dia jerit-jerit histeris sambil gulang-guling di tanah. " Aku pingiiin punya sepeda motor, pingiin dugem, pingiin chating di warnet, pingiin beli sepatu ma baju merk". Pokoknya heboh banget deh sampe semua jin pada bingung kehilangan akal. Mamanya cuma bisa ngusap dada sambil mengeluh, "Ini anak emang bandel sih, dah dibilangin jangan suka keliaran di dekat tempat tinggal manusia, tapi dia gak mau denger, ya gini lah akibatnya ". Akhirnya mereka sepakat untuk memanggil dukun jin yang bisa menyembuhkan jin abg yang kemasukan manusia tadi.

Sujiwo.
posted by imelda @ 8:56 AM   0 comments
Saturday, October 14
[Kisah sejati] Teman saya keturunan ningrat
Tetangga saya di Banten dulu berasal dari keturunan ningrat (semacam royalty di zaman feodal? atau keturunan darah biru ?) anak2 mereka bergelar raden semua, raden herman, raden Budi, raden Tintin, raden Henny, raden tutty dll...saya emang tak pernah mengerti apa perbedaan manusia biasa dengan manusia raden atau nigrat, saya pikir itu cuman dagelan manusia saja .
Salah satu putri keluarga ini bernama Tintin sebaya saya dan sering bermain dan pergi kesekolah ber sama2 saya.
Semua orang memanggil dia dengan panggilan lengkap raden Tintin kecuali saya, saya memanggil nama akrab temen saya ini Tin, pernah suatu hari saya dipanggil ibunya " omie kalau panggil anak saya jangan lupa pake raden didepan nya "
" raden ? itu kan nama pewayangan bu, raden gatotkaca, raden bima, raden abimanyu ..." jawab saya, saya emang bukan anak yg menyenangkan, sering menjengkelkan. .entah kenapa saya bersikap begitu, bu Omas (raden Omas) ini tampak jengkel " Tintin itu keturunan ningrat, jadi semua orang harus panggil dia raden..kalau kamu orang batak emang gak ada keturunan ningrat nya ya ?? tapi di sunda, di jawa ada keturunan ningratnya "
ah..saya jadi pusing dengan urusan gelar tetek bengek ini, saya cuman melengos saja daripada melayani wanita antagonis ini !
Suatu hari saya berkunjung lagi kerumah Tin utk bermain kasti, ada abang nya sedang baca buku diberanda, saya tanya " Herman, tin ada dirumah enggak ?"
Herman mendongak " kamu panggil saya apa ?"
"Herman "
Herman melotot " raden Herman " ujar nya mengajari saya.
saya menghela nafas kesal "raden Herman, ada raden tin enggak?" kata saya mengalah tapi sambil cemberut.
Tin keluar dan kamipun segera menghambur kelapangan untuk main kasti.
Dilapangan saya tanya tin " tin, saya sih gak suka keluarga kamu, mereka gila hormat semua ya?"
Tin cuman tersenyum "abis gimana udah keturunan sih jadi susah,,"
"ah..apa sih untungnya punya nama raden?"
"itu silsilah keturunan, dulu nenek moyang kita keturunan ningrat "
"lalu, itu kan jaman dulu..masa sekarang masih harus dipanggil raden?"
" ih kalau keturunan raden mah ya gak akan hilang..sampe turun temurun "
" ah..apa beda kamu dengan saya ? air mata kamu asin kan? berak kamu bau kan? "
" iya dong...masa ada airmata rasanya manis...dan berak seperti bunga kemboja"
"itulah sebabnya saya gak mau panggil kamu raden...kamu manusia biasa kayak saya, kayak si umbay, kayak si tukang ikan mang kasim, kayak si tukang getuk mak abih, kayak tukang sate kambing pa uton...."
"ya saya sih gak soal kamu panggil saya tin asal jgn sampai kedengaran ibu saya ya"
"janji "

Tahun berikutnya kami pun berpisah, ber tahun2 tak bertemu Tin yg manis kadang2 saya kangen juga cuman saya males utk bertemu ibunya yg angkuh dan selalu menganggap semua orang lebih rendah dari derajatnya, Tin menikah dengan orang sunda dan kabarnya tinggal di Bandung, sayapun kemudian menikah dengan orang german dan tinggal di Bandung, cuman kami tak tau satu sama lain nya hingga hari itu saya bertemu ibu raden Omas ketika saya dan keluarga tengah berziarah ke kuburan ibu saya yg terletak di kota masa kecil saya itu.
ibu raden Omas tidak mengenali saya sama sekali, walau tubuhnya semakin tua dan tampak lusuh saya masih bisa mengenali tai lalat besar yg nomplok dipucuk hidungnya , "hallo raden ibu Omas " sapa saya
wanita gendut tua dan jelek itu tersenyum dan ragu2 bertanya " aih..siapa ini ya??"
"saya omie, temen nya raden tintin ...lupa ya ?"
raden Omas memeluk saya, saya kaget juga...." aduuhhhh...mani cantik begini, aduh udah kaya ya sekarang mobilnya sampe mengkilat begini....dasar bego yg dilihat mobil saya bukan kabar saya....pikir saya.
" saya dengar raden Tintin tinggal di Bandung, sayapun tinggal di Bandung, kalau boleh saya tau alamatnya supaya saya bisa bertamu " tanya saya
"ohh pasti atuh neng omie....." jawabnya gembira sekali
neng omie ?????? dasar penjilat ! dulu dia selalu merendahkan suku saya sebagai orang batak yg katanya tak punya keturunan ningrat.
Sayapun mendapatkan alamat teman saya Tin...tak sabar rasanya utk bisa melihat tawa nya lagi....sebelum saya kembali ke Bandung raden Omas tak lupa meminta uang saku....(inilah kebiasaan orang2 banten yg tak pernah sungkan utk minta duit ).

Sore itu saya ajak suami saya utk mencari alamat Tin, rumah papan yg tampak lusuh jendela2 nya ditutupi kain hordeng batik yg kusam, ada beberapa anak kecil yg sedang bermain kelereng didepan rumah ber teriak2 ketika melihat ada lelaki asing yg masuk gang.."hello mister...hello mister.." teriak anak2 itu..suami saya menyalami mereka...
saya mengetuk pintu....seorang wanita seusia saya membuka pintu sambil menggendong anak balita yg masih menyusu dalam dekapan nya, saya langsung mengenali Tin tetapi tin sama sekali sudah melupakan rupa saya
" cari alamat mba?" tanya tin
saya cuman tersenyum menatap nya...Tin tampak resah dan malu karena saya cuman terus menatapnya tanpa menjawab..
" mba..cari siapa ?" ulang nya lagi
"cari kamu" jawab saya
" ohh mari atuh silahkan masuk " Tin segera membuka pintu lebar2 dan membereskan buku2 yg berserakan diatas kursi menyiapkan tempat utk saya dan suami saya.
" tin...kamu gak ingat ya sama saya?" tanya saya
Tin langsung memberikan bayi nya ke bu mertuanya yg muncul dipintu dan menatap saya lebih teliti..." aduuh..siapa sih ini...???"
saya pun menyanyikan sebait lagu yg sering kami nyanyikan bersama, Tin langsung meledak bersorak dan memeluk saya........
Tin menceritakan kehidupan nya, anak2 yg sedang bermain kelereng didepan rumah ternyata itu semua anak nya Tin..ampun anak Tin ada 5..tiap thn Tin melahirkan dan kondisi ekonomi tin sangat sulit, menghidupi 5 anak dan hanya suami yg bekerja tentunya cukup sulit buat ekonomi mereka.

Sejak pertemuan itu, Tin dan saya kembali menjadi sahabat sekali lagi, hanya saja kali ini kami tak bisa main2 sepuasnya karena anak2 Tin perlu perhatian ibunya, suami Tin sangat baik, kadang2 Tin menginap di rumah kami, bila suami saya keluar negri Tin dan anak2nya menginap dirumah saya, bila saya sedang di luar negri selalu mengirimi Tin dengan barang2 yg dia sukai, Tin sangat suka berdandan dan memakai minyak wangi.
" Tin...apakah anak2 kamu memakai gelar raden semua ?" goda saya
Tin tersipu " harusnya begitu..tapi gak cocok dengan kondisi mie "
saya menatap Tin sedih
" saya tetap akan panggil kamu raden Tintin didepan ibu mu nanti ya"
" ah...gak usah pake raden2 lagi mie, saya sudah sadar apa kata kamu dulu"
"kata yang mana ?"
" itu yg airmata saya asin seperti air mata tukang sate pa uton, berak saya bau kayak beraknya mak abih situkang getuk "
kamipun tertawa ter pingkal2 sampai keluar air mata
" semua manusia bagi saya sama tin....saya gak bisa melihat manusia dalam kotak yg beda2, kecuali manusia yg bikin saya marah..saya akan hajar dia "
hahahahahahahaha. .
"kamu gak pernah berubah dari dulu mie "
" manusia seharusnya tak perlu berubah karena sedang naik daun ataupun sedang turun bero "
" ah saya ini turun bero terus mie.." suara tin lirih
saya memeluk bahu nya
" saya temen kamu..saya akan bantu sebisa saya ok..."

ada pepatah berbunyi mendapatkan teman baru adalah kegembiraan tetapi teman lama adalah kejujuran dan kesetiaan... .
saya selalu berusaha utk pulang ke indonesia setiap tahun hanya utk bertemu temen2 lama saya.


salam persahabatan
omie lubis
posted by imelda @ 8:55 AM   16 comments
Thursday, October 12
[CERITA]Gamelan Soli
Malam itu aku sedang asik meneropong bintang-bintang yang gemerlap dilangit yang cerah, sambil menikmati secangkir kopi dan sepiring jadah panggang, waktu kudengar dering kecil yang pendek di hpku. Ada sms yang masuk. Kubuka hpku dan kubaca berita yang terpampang disana. Dimas Sujiwo, cepat datang keistana Soli, gamelan pusaka kita dicuri gerombolan Anak baong gendeng, tolonglah kami...dewi Larasati.

Wah ini bukan soal main-main. Sejak sang Prabu Yudhistira pergi berkunjung ke kerabatnya prabu Kresna yang jadi raja di Dwaraka itu, istana Soli hanya didiami oleh para wanita cantik dan sekse yang dikawal oleh para prajurit saja. Aku, pangeran Sulaiman, raden No More dan baron Max hanya mampir kadang-kadang saja kesana. Untuk mendengarkan mereka bermain gamelan sambil menembang lagu-lagu pop yang merdu. Karena kami punya kesibukan bekerja di ladang masing-masing.

Tanpa membuang waktu lagi aku terus berdiri. Kusuruh pelayanku untuk memasang pelana di punggung si Toyota, kuda hitamku yang setia. Kubungkus jadah panggang yang masih tersisa di piring dengan daun pisang buat bekal dijalan nanti, lalu aku berlari keluar. Terus meloncat ke punggung kudaku yang sudah siap menanti di halaman padepokanku. Setelah memberikan berapa pesan kepada pelayanku, kupacu kudaku secepat angin. Menembus gelapnya malam yang hanya disinari bulan purnama.

Aku hanya berhenti sekali untuk memberi minum kudaku dan makan bekal jadah panggang yang kubawa tadi, hingga menjelang subuh, saat awan mulai bersinar kemerahan di ufuk timur, kudaku telah berderap masuk ke halaman istana Solitaire yang luas itu. Kulihat letnan Kuy yang bertugas sebagai kepala pengawal jaga disana, berlari tergopoh-gopoh menyambut kedatanganku. Diiringi berapa orang prajurit dibelakangnya. Kuhentikan kudaku didepan letnan yang gagah berani itu. Dengan sigapnya dia memegang kendali di leher kudaku. Aku meloncat turun. "Silahkan masuk kedalam kang Jiwo, dari tadi sudah ditunggu kedatangannya oleh semua kerabat istana".

Aku terus berlari menaiki tangga istana yang megah itu. Melewati berapa pintu besar yang dijaga ketat oleh para prajurit, sebelum akhirnya sampai ke balairung tempat mereka duduk berkumpul, seperti biasanya bila ada sesuatu yang harus dibicarakan atau diperbincangkan. Kulihat sultan Sulaiman, rd No More dan baron Max sudah hadir juga disana. Mereka pasti mendapat sms juga seperti aku tadi. Dewi Larasati yang mewakili kehadiran sang prabu selama dia pergi, berdiri menyambut kedatanganku. "Silahkan duduk dimas, sebelumnya kami mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran kalian semua di istana Soli yang sedang terkena musibah ini, karena gamelan pusaka kita telah hilang dari tempatnya, dicuri oleh gerombolan Anak baong gendeng, yang akhir-akhir ini sangat mengganggu ketentraman warga Soli, dengan perbuatan mereka yang reseh dan kurang ajar sekali".

Dewi Larasati menarik nafas panjang. "Kami hanya dapat mengharapkan pertolongan kalian untuk merebut kembali gamelan pusaka yang mereka bawa tanpa ijin itu, karena tanpa gamelan itu tak ada kehidupan lagi di negara Solitaire". " Karena gamelan itu adalah pamor dan lambang negara ini, yang bisa menyatukan keutuhan seluruh warganya". "Tanpa gamelan itu, kerajaan Solitaire ibarat pasar yang kehilangan gemanya". "Semua akan membisu sepi, bila suara sang prabu tak pernah terdengar lagi ditelinga warganya"." Sekali lagi kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan kalian, dan sebelum kalian menjalankan tugas yang kami berikan itu, silahkan mencicipi dulu sarapan pagi yang akan dihidangkan sendiri oleh para kerabat istana ".

Sambil menunggu mereka menyiapkan sarapan pagi buat kami, dewi Larasati yang punya body yahud, wajah jelita dan bibir merah yang bak delima merekah itu, bercerita tentang kejadian yang cukup mengejutkan itu. "Pencuri gamelan pusaka itu, yang menamakan dirinya anak baong gendeng , adalah seorang yang sakti mandraguna". "Karena dia punya ilmu sirep yang canggih sekali". "Malam itu, saat bulan purnama berada dipuncak langit, tiba-tiba angin berhembus lirih memasuki istana ini, dan entah kenapa mata kami mendadak terasa berat sekali, hingga semua penghuni istana ini jatuh tertidur. Pulees sekali. Termasuk para pengawal yang malam itu bertugas
menjaga keamanan disini". "Dan pagi harinya disaat kami terjaga bangun, gamelan pusaka itu telah lenyap dari tempatnya". " Ada sepucuk surat yang ditinggalkan disitu oleh maling yang sakti itu ". Dewi Larasati mengambil selembar daun lontar yang ditaruh di sebelahnya, lalu dibacanya dengan suara yang nyaring agar kami dapat mendengarnya dengan jelas. Isinya begini :

Aku sengaja mencuri gamelan pusaka kerajaan Solitaire, karena aku ingin melihat kerajaan ini hancur lebur tak tersisa lagi. Juga untuk bersenang-senang seperti kalian, yang tiap malam dapat mendengar suara musik yang merdu. Sambil ngibing dan menyanyi. Jangan coba-coba merebutnya kembali. Karena itu adalah perbuatan yang sia-sia belaka. Bagai mengantar nyawa ke hadapan dewa maut. Tertanda : Boss dari gerombolan ABG reseh >> Anak Baong Gendeng .

Semua terkejut mendengar isi surat yang sangat brutal itu. Bagindo Sulaiman mengepalkan tinjunya dengan wajah merah padam. " Kurang ajaaar sekali , mari kita cari mereka sekarang juga, badik ku sudah haus ingin minum darah mereka". Dewi Larasati menarik nafas panjang. "Sebaiknya kita harus waspada dan berhati-hati sekali menghadapi mereka, jangan terbakar oleh emosi dan nafsu amarah. "Yang hanya merugikan diri kita sendiri nanti". Dewi Lara tersenyum, " Mari kita sarapan pagi dulu bersama-sama sebelum kalian pergi menjalankan tugas yang berat ini". Kami mengangguk setuju dan tak lama kemudian suasana yang tegang itu agak mencair sedikit, ketika dewi Roro, dewi Anie, dewi Oneng dan putri Nella, melenggang masuk kedalam paseban sambil diiringi para pelayan yang menjunjung baki. Isinya sarat dengan masakan dan kue-kue. Baunya yang harum dan sedap terasa menggelitik lubang hidungku.

Matahari sudah bersinar terang, disaat kami duduk lesehan menghadapi hidangan dan kue-kue yang lezat didepan kami. " Sayang dewi Oneng tak dapat bersenandung untuk menghibur kalian, karena gamelan pengiringnya dicuri orang", kata dewi Anie sambil mengisi piringku dengan ikan salem panggang. " Semoga kalian dapat merebut gamelan itu kembali, aku berdoa dari sini". kata dewi Roro sambil meletakan sebuah baki yang berisi kue-kue basah di depanku. Dewi Oneng menyodorkan sepiring rendang. "Semoga kalian semua kembali dengan selamat, bersama gamelan yang hilang itu". Lalu kami makan bersama-sama dengan nikmatnya, sambil mendengarkan cerita badut Lamsijan yang suka menghibur keluarga istana itu, dengan ceritanya yang lucu-lucu dan kocak. Untuk sejenak kami melupakan mendung kelabu yang bergantung tebal di atas istana Solitaire.

Setelah itu kami berpamitan minta diri. Semua berjalan sendiri-sendiri. Berpencar kesegala penjuru untuk mencari sarang gerombolan maling yang sakti itu. Aku berjalan ke arah Utara, Bagindo Sulaiman ke Selatan. Baron Max ke Timur dan RD. More ke Barat. Bila salah seorang dari kami dapat menemukan sarang gerombolan itu, maka kami akan memberi tahu yang lain, lewat sms hp dan lt . Kuy bersama prajuritnya akan datang juga membantu kami, untuk memusnahkan sarang anak buah perampok dan maling sakti Anak Baong Gendeng yang sakti mandraguna itu. Seluruh penghuni istana berdiri di tangga beranda untuk melepas kepergian kami sampai kami berbelok di tikungan jalan .
posted by imelda @ 8:59 AM   0 comments
Sunday, October 8
[Puisi] NYANYIAN SUNGAI KECIL
(The Sayings Of The Brook)

Oleh Kahlil Gibran

Aku berjalan dalam lembah ketika fajar bertutur tentang rahasia keabadian,
Dan ada sebuah anak sungai, mengalir, bernyanyi, menyapa dan berkata:

Hidup bukan hanya keceriaan;
Hidup adalah hasrat dan tekad
Kearifan bukan di dalam kata-kata
Melainkan makna dalam kata
Orang besar bukan yang berkedudukan tinggi
Melainkan yang menolak kedudukan

Kemulyaan tidak datang dari leluhur;
Berapa banyak bangsawan yang nenek moyang mereka para pembunuh?

Tidak semua orang yang dirantai adalah orang-orang yang sudah takluk
Ada kalanya, sebuah rantai lebih indah dari sebuah kalung

Sorga bukan dalam penyesalan
Sorga ada dalam hati yang bersih

Neraka bukan dalam siksaan
Neraka ada dalam hati yang hampa

Kekayaan bukan hanya uang
Berapa banyak pengembara merupakan orang-orang terkaya?

Tidak semua orang miskin hina
Kekayaan dunia ada dalam sepotong roti dan sehelai pakaian

Kecantikan bukan pada wajah
Kecantikan adalah cahaya di dalam hati

Kesempurnaan bukan untuk kesucian jiwa
Mungkin ada kabajikan di dalam dosa

Itulah yang dikatakan sungai kecil kepada pohon yang tumbuh di tepinya;
Mungkin yang dinyanyikan sungai kecil itu adalah rahasia laut


Diterjemahkan oleh Arman Duval
dari 。Mirrors of The Soul「 (Castle Books)

(Itulah sebabnya nama saya hatiku_rumahku. .saya merasakan setiap riak kehidupan dari dalam hati dan perasaan saya, surga neraka bisa di rasakan direlung jiwa dan hati kita, kenyerian dan kebahagiaan ada dalam hati kita, hati adalah rumah kita tempat kita bersemayam setiap detik seumur hidup...betapa sederhana nya philosophy mister Gibran, tinggalah di rumah yg damai bak surga..atau bakarlah rumahmu dengan kebencian dan kau rasakan sengatan lidah nya yg membakar...
Apakah Tuhan mmeberi kesempatan kita utk memilih ? absolutely !)


Selamat menghiasi rumah mu dengan cinta kasih saudara2 ku

omie
posted by imelda @ 4:42 AM   0 comments
Monday, October 2
[Opini] Tanah Tumpah darah
Tanah tumpah darahku ....Indonesia. Sebuah julukan yang cocok sekali buat negaraku yang tercinta di balik cakrawala dan diseberang lautan sana. Karena tiap kali mendengar kata tumpah darahku, saya jadi teringat akan semua kekerasan, darah dan bencana yang silih berganti datang menghampiri negeri kita. Pelakunya ya, suka tak suka kita ini sendiri>>> yang sekaligus jadi korban dan sasaran juga.

Saya menulis soal ini karena hari minggu kemarin tgl 1Ocktober >> Hari kesaktian Pancasila. Saya banyak membaca dan melihat film-film dokumentasi, tentang apa yang terjadi pada tgl itu, waktu jaman orde lama dulu. Kalau gak salah, ada 7 jendral yang dibantai sadis oleh orang komunis, terus mayatnya dilempar kedalam sumur yang lubangnya keciil buanget. Makanya disebut lubang buaya juga. Lalu sejarah tanah tumpah darah kitapun bergerak cepat sekali. Ada revolusi yang menyingkirkan presiden yang lama. Diganti oleh seorang jendral yang banyak senyum, dan sebuah partai (komunis) yang besar di tanah tumpah darah langsung dibubarin. Tak terbilang banyaknya anggota partai itu yang dibabat habis pake clurit dan dibuang ke pulau Buru.

Kita mengenal kekerasan, seperti mengenal sanak kadang sendiri. Begitu akrab dan dekat. Karena memang kita dilahirkan dari sebuah negeri yang selalu ramai dan panas. Istilah adem, ayem, makmur, gemah ripah loh jinawi cuma buat cerita di dunia wayang saja. Banyak memang yang telah kita alami. Dentam tentara berbaris dan darah, badik dan bedil, celurit, dan api, hadir dalam layar sesak kesadaran kita. Bahkan yang keras itu terungkap dalam bahasa politik kita. Untuk menghantam musuh-musuhnya, Bung Karno memperkenalkan kata ganyang dan kremus; Pramudya Ananta Toer memperkenalkan babat.


Sejarah tanah tumpah darah kita memang tidak berjalan rapi dan indah. Kita punya sederet pengalaman yang penuh dengan darah dan air mata. Kekerasan dan kebengisan muncul dalam setiap generasi. Mereka belajar dari generasi pendahulunya yang sudah dianggap jadi legenda dan sesuatu yang patut diwarisi juga. Nasib kita memang unik Meskipun kadang cuma jadi penonton saja, tapi kita bisa juga jadi pelakunya, korban dan sasarannya sekaligus.



Semoga kita dapat memberi contoh yang lebih baik kepada generasi penerus. Apa yang kita lakukan sekarang ini cuma jadi trauma buat mereka nanti. Sampai tanah tumpah darahku berganti nama dengan tanah makmur dan subur. Karena bedil dan cluritnya sudah ditukar dengan traktor dan benih tanaman. Istilah kremus, ganyang dan babat ditukar dengan kalimat sabar, subur, dan makmur...semoga.



medio ocktober, Sujiwo.
posted by imelda @ 4:54 AM   0 comments
Sunday, October 1
[Opinin] Surat Terakhir
Masih di sekitar hari kesaktian Pancasila tgl 1 Oktober kemarin ini, saya menemukan sebuah surat terakhir dari arsip sejarah bangsa. Yang isinya ngenees banget, dari mantan pres RI yang pertama kepada penggantinya mantan pres RI yang kedua. Waktu menulis surat ini ir. Soekarno sedang dalam keadaan sakit dan kesepian banget di Wisma Yaso Jakarta. Surat ini saya copy paste langsung dari surat yang asli.

Kepada yang terhormat
Saudara Presiden RI
Jenderal Soeharto


Saudara,


Maafkanlah saya, bahwa saya lagi-lagi kirim surat hal apa-apa kepada Saudara. Lebih dahulu saya mengucapkan beribu-ribu terimakasih kepada Saudara, bahwa saya Saudara perbolehkan ke Jakarta. Hawa Jakarta ternyata baik bagi saya. Rematik saya sudah berkurang.


Tetapi ada beberapa hal yang membuat keadaan saya di Jakarta itu kurang menyenangkan.


a. Ny. Sugio, yang sudah enam tahun membantu rumah tangga saya di Jalan Gatot Subroto (rumah itu adalah milik istri saya Dewi, milik penuh) tidak diizinkan membantu rumah tangga lagi, sehingga segala sesuatu (termasuk urusan beras, gula, kopi dan sebagainya) saya sendiri yang harus mengurusnya. Tolong Saudara, tolong supaya Ny. Sugio boleh lagi menjadi pemimpin rumah tangga saya.


b. Ada lagi satu hal yang menyolok hati: Ibu Hadi, pengasuh anak-anak saya yang perempuan, terutama Rachmawati, ia sudah hampir 20 tahun menjadi "emban" anak-anak perempuan saya, juga tidak boleh masuk Slipi.


c. Anak-anak Hartini yang di Bogor sudah satu rumah dengan ibunya dan saya遥aitu anak-anak Hartini dari suaminya yang terdahulu, dua anak tiri saya yang amat cinta kepada saya, juga tidak boleh bertemu dengan saya. Siapa lagi yang harus saya tangisi mengenai hal-hal ini, kecuali Saudara? Tolonglah, Saudara!


d. Tolong, supaya saya lekas sembuh, tanpa gangguan-gangguan pikiran sebagai tersebut di atas. Saya ingin ziarah pusara Bapak, ingin menengok rumah tangga yang lain-lain, juga belum boleh.


Demikianlah Saudara Presiden, "tangisan" saya kepada Saudara Presiden. Tolonglah!


Sebelumnya saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih.


Hormat saya,
Soekarno
3 November 1968.

Dan surat terakhir yang cukup ngenees ini buat saya, tak pernah mendapat tanggapan dari Presiden Jendral Soeharto yang always keep smiling itu. Selanjutnya no comment, silahkan sampeyan berpikir sendiri.

Sujiwo.
posted by imelda @ 4:48 AM   0 comments

♪yang maintain Catatan Solitaire♪

emiko



Temans ............

Catatan solitaire ini terinspirasi oleh banyaknya cerpen, puisi, maupun artikel yang ditulis oleh warga solitaire. Tulisan-tulisan Mas Jiwo yang merupakan kontemplasi dari pengalaman hidupnya, sarat dengan makna. Dengan bahasa yang sederhana tapi sangat enak dinikmati, Mas Jiwo banyak mengambil tema teman kehidupan sosial. Mas Jiwo adalah contoh penulis solitaire yang sangat peduli akan nasib orang kecil. Penghargaan Mas Jiwo kepada kawulo alit ini merupakan cerminan sikapnya yang tidak pernah membedakan latar belakang sesama manusia.

Puisi-puisi Bang BSD yang selalu mendendangkan nyanyian cinta dan kerinduan telah memberikan warna tersendiri bagi kita betapa hidup ini penuh dengan cinta, kerinduan, perjuangan, tapi juga kadang ada kenyataan pahit harus kita hadapi. Jatuh dan bangun mungkin sudah menjadi hukum alam yang mesti kita jalani dengan penuh lapang dada.

Neisya sendiri suka menuangkan gagasan dan pengalaman dalam sebuah esei atau artikel. Ketertarikan Neisya terutama pada Cyber World yang ternyata telah menjadi ilmu yang sangat luas sekali. Dunia Maya, kini sudah menjadi bagian hidup dari jutaan orang, dari yang sekedar ingin chatting, belajar lewat web, sampai pada orang orang yang punya pikiran jahat untuk mengambil hak orang lain, yang sering kita sebut hackers. Semuanya memberikan inspirasi bagi saya untuk terus menulis dan berbagi kepada yang lain.

Solitaire adalah Rumah yang Indah bagi banyak orang Indonesia. Anggotanya saat ini sudah hampir 200 orang, yang berdomisili di banyak negara, misalnya Belanda, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Jepang, Hongkong, dan tentunya juga Indonesia. Mas Yudhis (Lurah Solitaire-red) menyebut Solitaire Kebersamaan Tanpa Batas, dan Mas Yudhis benar karena Solitaire adalah tempat berbagi kerinduan akan kampung halaman, tempat berbagi duka dan cinta, tempat yang indah untuk menjalin persaudaraan dan kebersamaan tanpa batas.

Selamat Datang di Catatan-Solitaire, selamat bergabung dengan kebersamaan tiada batas dan terimakasih banyak buat Mas Yudhis, Bang BSD, dan Mas Jiwo yang sudah memberikan supportnya, juga semua anggota yang tidak dapat disebutkan satu-per-satu. With love n gratitude,
**Eisya - Emiko**


 

Last Entries

 

Archieves

 

Messages

 

Template & Credite

Visit Me Klik It

15n41n1